Ucok, harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) asal Nanggro Aceh Darussalam di kandang rehabilitasi di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di kawasan Tambling, Lampung, Jumat (6/11). Ucok dan ketiga harimau Sumatra lainya akan dilepasliarkan di kawasan TWNC yang memiliki luas area 45 ribu hektar. Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) yang dianggap punah dilaporkan masih ada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. “Harimau tersebut sudah jarang ditemukan, tetapi dari hasil keterangan warga di sekitar hutan Wonogiri masih ada,” kata Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilayah Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Roby R, di Wonogiri, Selasa (9/2/2010).
Kucing besar itu diduga berada di kawasan hutan di bawah Perhutani BKPH Purwantoro seluas sekitar 4.800 hektar meliputi Kecamatan Kismantoro, Purwantoro, Slogoimo, dan Jatiroto. Menurut Roby, karena binatang itu tidak mengganggu kehidupan warga sekitar maka mereka tidak memburunya.
Adapun wilayah Perhutani di antaranya berupa hutan lindung yang masih memungkinkan dijadikan tempat tinggal harimau. Meski beberapa orang mengaku melihatnya, tetapi petugas Perhutani setempat yang memeriksa dan melaporkan rutin setiap tiga bulan tidak pernah menjumpai atau menyebutkan adanya harimau jawa.
“Petugas kami di lapangan hanya melaporkan hewan yang sering ditemui di hutan Wonogiri, antara lain kera, kijang, ayam hutan, dan burung betet. Tetapi mereka tidak pernah menemui harimau,” katanya.
Dikatakan Roby, laporan resmi itu berbeda dengan cerita warga sekitar pertapaan Girimanik, Desa Kitren, Kecamatan Slogoimo, yang mengaku sering melihat harimau. “Harimau itu turun jika ada warga yang membuat api unggun di kawasan itu,” katanya.
Asper BKPH Wonogiri Budi Rusmanto menjelaskan, petugas di lapangan tidak pernah melaporkan temuan harimau jawa karena mereka tidak pernah melihat secara langsung jenis binatang itu. Namun, katanya, pada tahun 2009 petugas mendapat informasi dari warga tentang seekor harimau relatif besar yang melintasi jalan di kawasan hutan setempat yang mereka sebut sebagai Alas Kethu, Kabupaten Wonogiri.
“Warga tidak tahu apakah itu macan tutul atau harimau jawa yang dikabarkan punah itu,” katanya. Namun berdasar cerita warga, ia memperkirakan bahwa yang terlihat itu harimau jawa karena cirinya, antara lain, garis bulu berwarna kuning hitam.
Sejumlah warga sekitar Gunung Kotak, Kabupaten Wonogiri, menduga harimau jawa masih ada di kawasan perbatasan antara Wonogiri dan Ponorogo, Jawa Timur, itu.
Seorang warga RT 04 RW 05 Dukuh Growong, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Pomo (55), mengaku pernah melihat bekas telapak kaki harimau sebesar tangannya yang diduga jenis harimau jawa.
Warga setempat menyebut harimau jawa sebagai “macan gembong” yang memang merujuk pada harimau dan bukan macan. Informasi tentang kepunahan harimau jawa memang tampaknya masih simpang siur. Penelusuran di internet tentang kepunahan harimau jawa antara lain pada era 1980-an.
Masyarakat setempat, katanya, hingga saat ini masih yakin bahwa jenis harimau jawa itu masih ada di wilayahnya.
sumber: kompas.com