Bagi yang belum tahu (saya pun baru tahu, pen.) ternyata selimut
Kabah yang berwarna hitam itu diganti setahun sekali dengan selimut
baru. Unik, proses penggantiannya dilakukan saat musim haji, yakni
setiap 9 Dzulhijjah saat kebanyakan jemaah haji berada di Padang Arafah.

Dulu kala Kabah tak seperti yang kita lihat sekarang, tanpa ada kain
penutup. Penggunaan kiswah - selimut Kabah - mulai terjadi di bawah
kepemimpinan Raja Himyar Assad dari Yaman. Tujuannya, melindungi dinding
kabah dari kotoran, debu, serta panas yang bisa membuat bangunan cepat
rusak. Selain itu, juga untuk hiasan agar terlihat indah.
Kiswah (arti harfiah: memakai) bobotnya 670 kilo gram dengan ukuran
tinggi 14 meter dan panjang mencapai 47 meter. Kiswah terbuat dari
sutera murni yang dicelup dalam warna hitam.
Kiswah dihiasi sulaman ayat suci Alquran yang dibuat dari benang-benang
emas murni. Walau teknologi mesin sudah digunakan, namun tenaga manusia
masih dipakai (handmade) untuk menyulam benang emas di atas kiswah. Kita
lihat saja videonya berikut.
Forum Diskusi
Seperti dilansir viva.co.id pemakaian kiswah berawal di masa
pemerintahan Raja Himyar Assad dari Yaman. Patut diketahui, dinasti
Himyar (atau Himyarite) adalah kerajaan Yahudi di Yaman. Saat ia
menguasai Yatrib (kini Madinah) salah seorang putranya ditinggal untuk
memimpin kota tersebut, namun dibunuh oleh penduduk Yatrib.
Kita akan selidiki lebih lanjut tentang ini, dan bila Anda memiliki
penjelasan dengan referensi sahih, silahkan berbagi dengan kami...